topeng yang terbuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan seorang pengrajin yang sudah ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jarang. Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian tari topeng Cirebon.Cara Pembuatan[sunting | sunting sumber]Langkah-langkah pembuatan topeng Cirebon adalah sebagai berikut:Kayu gelondongan dibentuk segitiga dan dihaluskan permukaannyaMulai dipahat sedikit demi sedikit terutama untuk peletakan bagian-bagian wajah seperti mata, pipi, dan bibir. Bagian hidung harus lebih timbul dari bagian lainnyaSetiap permukaan wajah mulai dibentuk dengan menggunakan pahatSetelah cukup rapi, seluruh permukaan wajah diolesi cat dasar, kemudian diamplas.Setelah cat kering, mulailah wajah topeng itu didandani dengan menggunakan cat warna. Tentu saja disesuaikan dengan jenis topengnya.Jenis Topeng[sunting | sunting sumber]Semua jenis topeng ini akan dikenakan pada saat pementasan tari topeng Cirebonan yang diiringi dengan gamelan. Tepeng Cirebon yang paling pokok ada lima yang disebut juga Topeng Panca Wanda :Panji, wajahnya yang putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahirSamba (Pamindo), topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincahRumyang, wajahnya menggambarkan seorang remajaPatih (Tumenggung), topeng ini menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawabKelana (Rahwana), topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marahMenurut Hasan Nawi, salah seorang pengrajin topeng Cirebon dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia seperti mengenakan topeng, misalnya saja pada saat marah seperti sudah mengganti topeng berwajah ceria dengan topeng kemarahan. Kalau ada orang dewasa yang sikapnya kekanak-kanakan maka ia seperti sedang mengganti topeng dewasanya dengan topeng anak-anak